Kyai MASDUKI kasih tau kalau lebah itu sangat istimewa khasiatnya hingga tercantum sebagai salah satu ayat di dalam AL QURAN,  SINYO dan GONI punya ide lalu mencari madu liar di hutan seputar pesantren, mereka pun dapat sarang lebah tanpa menduga kalau ternyata kawanan lebah marah dan mengejar ngejar mereka. SINYO dan GONI lari tunggang langgang , megal megol kayak bebek di kejar kejar kawanan lebah. BADRUN dan NISA yang melihat  itu lalu membantunya, dengan siasat yang jitu, BADRUN berhasil membuat lebah terperangkap. SINYO dan GONI badannya bentol bentol dan mulutnya menyhong dan ga bisa ngomong, mereka berdua Nampak sakit berat dan ingin di rawat NISA semua kesal dengan kelakuan SINYO dan GONI yang manja .  Lalu KYAI MASDUKI datang  mengobati mereka dan memberi tahu bahwa intisari dari ayat lebah itu mengandung arti bahwa saling bergotong royong untuk mendapatkan hasil yang bagus yaitu madu diperlukan  kebersamaan, akan tetapi ketika sarang tempat mereka tinggal di ganggu maka kebersamaan juga di perlukan untuk mengusir si penganggu. Itulah hakikat yang sebenarnya tetang lebah.  BADRUN, NISA, DONI, JONI, BOLY, PLENTONG dan para santri yang lain mengangguk tanda paham, sementara ada lebah hinggap di hidung SINYO dan GONI yang sudah trauma teriak dan lari kencang semua tertawa melihat nya.